Madrid - Gol-gol dari Cristiano Ronaldo dan James
Rodriguez membawa Real Madrid menang 2-0 atas AS Roma. Madrid pun melaju
ke babak perempatfinal Liga Champions.
Madrid mendominasi jalannya pertandingan, kendati Roma tidak tampil defensif. Tim tamu lebih banyak menunggu, lalu melakukan serangan balik. Sejumlah peluang pun didapatkan Roma. Namun, buruknya penyelesaian akhir dari pemain-pemain mereka membuat mereka urung mencetak gol.
Sebaliknya, Madrid baru bisa memecah kebuntuan di babak kedua. Di babak pertama, banyak peluang mereka melenceng dari sasaran dan beberapa lainnya digagalkan oleh kiper Roma, Wojciech Szczesny.
Dengan kemenangan 2-0 ini, Madrid melaju ke babak perempatfinal dengan agregat 4-0. Pada pertemuan pertama di Olimpico beberapa pekan lalu, Madrid juga menang 2-0.
Jalannya Pertandingan
Pada laga yang berlangsung di Santiago Bernabeu, Rabu (9/3/2016) dini hari WIB, Roma, yang memulai laga dengan ketertinggalan 0-2 di agregat, langsung berinisiatif melakukan serangan. Namun, mereka kesulitan untuk menembus pertahanan Madrid di menit-menit awal.
Sebaliknya, Madrid juga tidak mau membiarkan Roma mendapatkan angin. Kendati tampil tanpa penyerang murni di starting XI mereka, Los Blancos tetap mampu menciptakan beberapa peluang.
Hanya saja, ketiadaan penyerang murni itu membuat Madrid tidak memiliki orang untuk ditaruh di dalam kotak penalti lawan. Tiga pemain depan mereka, Cristiano Ronaldo, James Rodriguez, dan Gareth Bale, kerap berputar-putar di luar kotak penalti untuk mencari celah masuk ke dalam kotak penalti.
Maka, seringkali peluang yang didapatkan Madrid berasal dari tendangan dari luar kotak penalti. Sialnya, tidak semuanya mengarah tepat sasaran.
Sepanjang babak pertama, Madrid melepaskan 18 attempts, tetapi hanya 4 yang mengarah tepat sasaran. Beberapa kali, peluang yang didapatkan Ronaldo ataupun Luka Modric mentah di tangan kiper Roma, Wojciech Szczesny.
Szczesny juga tampil brilian ketika menghalau tendangan Ronaldo dari dalam kotak penalti pada menit ke-33. Imbasnya, Madrid hanya mendapatkan tendangan penjuru, bukan gol.
Roma sendiri layak mengutuki buruknya penyelesaian akhir mereka di depan. Kendati didominasi, Roma tidak tampil buruk. Mereka masih bisa menekan Madrid lewat serangan balik, terutama lewat kecepatan Mohamed Salah.
I Lupi punya 4 attempts sepanjang babak pertama, tetapi hanya 1 yang mengarah tepat sasaran. Dua peluang terbaik mereka didapatkan oleh Edin Dzeko dan Salah.
Dzeko mendapatkan kans pada menit ke-13, ketika dirinya berdiri tak terkawal di sisi kanan pertahanan Madrid. Hanya tinggal berhadapan dengan kiper Madrid, Keylor Navas, tendangannya malah melenceng.
Demikian pula dengan Salah. Pada menit ke-27, ia menusuk dari sisi kanan dan tinggal berhadapan dengan Navas. Namun, tendangannya juga melenceng.
Di babak kedua, Roma masih membawa kebiasaan buruk mereka: membuang percuma peluang bersih. Pada menit ke-49, Salah kembali mendapatkan kans setelah berhadapan satu lawan satu dengan Navas (lagi). Namun, kembali peluang yang didapatkan itu gagal lantaran sepakan Salah (lagi-lagi) melenceng.
Roma boleh jadi menyesali kegagalan mereka untuk memaksimalkan peluang yang dipunyai. Sebab, pada menit ke-64, Madrid akhirnya membobol gawang mereka.
Gol Madrid bermula dari sebuah serangan dari sisi kanan. Lucas Vazquez, yang baru masuk di menit ke-61 menggantikan Bale, melepaskan umpan silang. Umpan tersebut pun langsung disambar oleh Ronaldo yang berada di dalam kotak penalti.
Gol tersebut memaksa Roma untuk tampil all-out. Imbasnya, mereka jadi rentan diserang balik. Terbukti, pada menit ke-68, Ronaldo dan James dengan mudah membangun serangan balik dan menciptakan gol kedua untuk Madrid.
Diawali oleh serangan balik dari tengah, Ronaldo memberikan umpan terobosan kepada James yang berlari menusuk dari kiri. James kemudian menggiring bola sampai ke dalam kotak penalti dan melepaskan sepakan datar. Bola pun lewat di sela-sela kaki Szczesny dan membobol gawang Roma.
Pada menit ke-70, Madrid nyaris unggul 3-0. Lagi-lagi serangan balik Madrid kembali jadi petaka buat Roma. Sial bagi Madrid, dan untung buat Roma, sepakan Ronaldo dari dalam kotak penalti masih melenceng tipis.
Menjelang akhir babak kedua, Roma mendapatkan peluang lagi, kali ini lewat Diego Perotti. Gelandang bernomor 8 itu menerima umpan silang dari Salah dan langsung melepaskan sepakan voli. Bola sepakannya masih mengenai tiang gawang, lalu dihalau oleh Navas.
Pada akhirnya, skor 2-0 bertahan sampai peluit akhir dibunyikan.
Susunan Pemain
Real Madrid: Navas, Danilo, Pepe, Ramos, Marcelo, Modric (Jese 75), Casemiro (Kovacic 84), Kroos, James, Bale (Lucas Vazquez 61), Ronaldo.
AS Roma: Szczesny, Florenzi, Manolas, Zukanovic, Digne, Keita (Maicon 86), Pjanic (Vainqueur 46), Salah, Perotti, El Shaarawy (Totti 74), Dzeko.
Madrid mendominasi jalannya pertandingan, kendati Roma tidak tampil defensif. Tim tamu lebih banyak menunggu, lalu melakukan serangan balik. Sejumlah peluang pun didapatkan Roma. Namun, buruknya penyelesaian akhir dari pemain-pemain mereka membuat mereka urung mencetak gol.
Sebaliknya, Madrid baru bisa memecah kebuntuan di babak kedua. Di babak pertama, banyak peluang mereka melenceng dari sasaran dan beberapa lainnya digagalkan oleh kiper Roma, Wojciech Szczesny.
Dengan kemenangan 2-0 ini, Madrid melaju ke babak perempatfinal dengan agregat 4-0. Pada pertemuan pertama di Olimpico beberapa pekan lalu, Madrid juga menang 2-0.
Jalannya Pertandingan
Pada laga yang berlangsung di Santiago Bernabeu, Rabu (9/3/2016) dini hari WIB, Roma, yang memulai laga dengan ketertinggalan 0-2 di agregat, langsung berinisiatif melakukan serangan. Namun, mereka kesulitan untuk menembus pertahanan Madrid di menit-menit awal.
Sebaliknya, Madrid juga tidak mau membiarkan Roma mendapatkan angin. Kendati tampil tanpa penyerang murni di starting XI mereka, Los Blancos tetap mampu menciptakan beberapa peluang.
Hanya saja, ketiadaan penyerang murni itu membuat Madrid tidak memiliki orang untuk ditaruh di dalam kotak penalti lawan. Tiga pemain depan mereka, Cristiano Ronaldo, James Rodriguez, dan Gareth Bale, kerap berputar-putar di luar kotak penalti untuk mencari celah masuk ke dalam kotak penalti.
Maka, seringkali peluang yang didapatkan Madrid berasal dari tendangan dari luar kotak penalti. Sialnya, tidak semuanya mengarah tepat sasaran.
Sepanjang babak pertama, Madrid melepaskan 18 attempts, tetapi hanya 4 yang mengarah tepat sasaran. Beberapa kali, peluang yang didapatkan Ronaldo ataupun Luka Modric mentah di tangan kiper Roma, Wojciech Szczesny.
Szczesny juga tampil brilian ketika menghalau tendangan Ronaldo dari dalam kotak penalti pada menit ke-33. Imbasnya, Madrid hanya mendapatkan tendangan penjuru, bukan gol.
Roma sendiri layak mengutuki buruknya penyelesaian akhir mereka di depan. Kendati didominasi, Roma tidak tampil buruk. Mereka masih bisa menekan Madrid lewat serangan balik, terutama lewat kecepatan Mohamed Salah.
I Lupi punya 4 attempts sepanjang babak pertama, tetapi hanya 1 yang mengarah tepat sasaran. Dua peluang terbaik mereka didapatkan oleh Edin Dzeko dan Salah.
Dzeko mendapatkan kans pada menit ke-13, ketika dirinya berdiri tak terkawal di sisi kanan pertahanan Madrid. Hanya tinggal berhadapan dengan kiper Madrid, Keylor Navas, tendangannya malah melenceng.
Demikian pula dengan Salah. Pada menit ke-27, ia menusuk dari sisi kanan dan tinggal berhadapan dengan Navas. Namun, tendangannya juga melenceng.
Di babak kedua, Roma masih membawa kebiasaan buruk mereka: membuang percuma peluang bersih. Pada menit ke-49, Salah kembali mendapatkan kans setelah berhadapan satu lawan satu dengan Navas (lagi). Namun, kembali peluang yang didapatkan itu gagal lantaran sepakan Salah (lagi-lagi) melenceng.
Roma boleh jadi menyesali kegagalan mereka untuk memaksimalkan peluang yang dipunyai. Sebab, pada menit ke-64, Madrid akhirnya membobol gawang mereka.
Gol Madrid bermula dari sebuah serangan dari sisi kanan. Lucas Vazquez, yang baru masuk di menit ke-61 menggantikan Bale, melepaskan umpan silang. Umpan tersebut pun langsung disambar oleh Ronaldo yang berada di dalam kotak penalti.
Gol tersebut memaksa Roma untuk tampil all-out. Imbasnya, mereka jadi rentan diserang balik. Terbukti, pada menit ke-68, Ronaldo dan James dengan mudah membangun serangan balik dan menciptakan gol kedua untuk Madrid.
Diawali oleh serangan balik dari tengah, Ronaldo memberikan umpan terobosan kepada James yang berlari menusuk dari kiri. James kemudian menggiring bola sampai ke dalam kotak penalti dan melepaskan sepakan datar. Bola pun lewat di sela-sela kaki Szczesny dan membobol gawang Roma.
Pada menit ke-70, Madrid nyaris unggul 3-0. Lagi-lagi serangan balik Madrid kembali jadi petaka buat Roma. Sial bagi Madrid, dan untung buat Roma, sepakan Ronaldo dari dalam kotak penalti masih melenceng tipis.
Menjelang akhir babak kedua, Roma mendapatkan peluang lagi, kali ini lewat Diego Perotti. Gelandang bernomor 8 itu menerima umpan silang dari Salah dan langsung melepaskan sepakan voli. Bola sepakannya masih mengenai tiang gawang, lalu dihalau oleh Navas.
Pada akhirnya, skor 2-0 bertahan sampai peluit akhir dibunyikan.
Susunan Pemain
Real Madrid: Navas, Danilo, Pepe, Ramos, Marcelo, Modric (Jese 75), Casemiro (Kovacic 84), Kroos, James, Bale (Lucas Vazquez 61), Ronaldo.
AS Roma: Szczesny, Florenzi, Manolas, Zukanovic, Digne, Keita (Maicon 86), Pjanic (Vainqueur 46), Salah, Perotti, El Shaarawy (Totti 74), Dzeko.
0 Response to "Liga Champions Madrid ke Perempatfinal Usai Singkirkan Roma"
Posting Komentar